DIALOG IBLIS DENGAN RASULULLAH S.A.W
Allah
SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia mendatangi
Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya; tentang hal - hal yang
disukai maupun dibencinya. Maksudnyanya ialah untuk meninggikan derajat Nabi
Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia. Maka
Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Allah Yang Maha
Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap Rasullullah SAW. Hendaklah
engkau buka segala rahasia engkau dan apa-apa yang ditanyakan oleh Rasulullah
hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau
satu perkataan pun, nescaya akan diputuskan semua bagian anggota badanmu,
uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras." Demi mendengar kata
Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap
Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya
dan berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi
salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah SAW. Maka sembah
Iblis (laknatullah), "Ya Rasulullah! Mengapa tuan tidak menjawab salam
hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?"
Maka jawab Nabi dengan marah,
"Hai
Aduwullah seteru Allah! Kepada aku engkau menunjuk baikmu? Jangan engkau
mencoba menipu aku sebagaimana engkau menipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari
syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil disebabkan hasutanmu, Nabi Ayub kau
tiup dengan asap racun pada saat ia sedang sujud hingga dia sengsara beberapa
lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaimanmeninggalkan
kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa
Nabi dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu. Hai Iblis!
Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja
yan tidak aku jawab karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah
Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa maumu hingga
menemui aku?"
Sembah Iblis,
"Ya
Nabi Allah! Janganlah tuan marah. karena tuan adalah Khatamul Anbiya maka tuan
dapat mengenali hamba. Kedatangan hamba adalah disuruh Allah untuk memberitahu
segala tipu daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi Adam hingga akhir
zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang tuan tanyakan akan hamba terangkan satu
persatu dengan sebenarnya, tak satupun hamba berani menyembunyikannya."
Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata,
"Ya
Rasulullah! Sekiranya hamba berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah
badan hamba menjadi abu." Setelah mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun
tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang untuk menyiasati
segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini
dan menjadi perisai kepada sekalian umatku.
Pertanyaan
Nabi (1): "Hai Iblis! Siapakah musuh engkau yang paling besar dan
bagaimana aku terhadap engkau?"
Jawab Iblis: "Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di
antara segala musuh hamba di muka bumi ini."Maka Nabi pun memandang muka
Iblis, dan Iblis pun mengeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya
Khatamul Anbiya! Ada pun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekalian
manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun sama seperti aslinya,
kecuali hanya diri tuan yang tidak dapat hamba tiru karena dicegah oleh Allah.
Seandainya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu.
Hamba cabut itikad anak Adam supaya menjadi kafir karena tuan berusaha memberi
nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu
jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba
akan tarik sekalian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya
masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba."
Pertanyaan
Nabi (2): "Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu terhadap makhluk Allah?"
Jawab Iblis: "Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua
pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan
benih yang bukan pada tempatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan
sembahyang, suka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan
harta benda seperti emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya
hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika tamasya yang
bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya
hilang rasa malu dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal,
fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa
pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan
zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang
hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah
mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan tahan mereka supaya
mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat
dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria,
takabur, megah, sombong dan menyia -nyiakan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka
akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka
setiap saat."
Pertanyaan
Nabi (3): "Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan
pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar
serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang
menjadikanmu ? Siapa yang memanjangkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu?
Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota
badanmu?"
Jawab Iblis: "Semua itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar
juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur menjadikan hamba menjadi sejahat -
jahatnya. Tuan lebih tahu bahwa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua
kepada seluruh Malaikat dan pangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke
satu langit yang tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama
sekalian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak
menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah
menjadikan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekalian Malaikat memberi hormat
kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kepada hamba
dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan
hodoh. Hamba merasa sakit hati.Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga
dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekalian
bidadari. Hamba bertambah dengki dan dendam kepada mereka. Akhirnya hamba
berhasil menipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah, lalu
keduanya diusir dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan
kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa
orang anak.Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya
Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan
hingga Hari Kiamat.Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera hamba
dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan
yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka.
Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa
yang sebenarnya hamba dapat ( dari berita langit ), dengan berbagai tipu daya
hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan kacau balau. Tetapi pada saat
tuan lahir ke dunia ini, maka hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke
langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap
lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan
melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba
yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka
besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas
hasutan."
Pertanyaan
Nabi (4): "Hai Iblis! Apakah yang pertama kali engkau tipu pada
manusia?"
Jawab Iblis: "Pertama sekali hamba palingkan niatnya, imannya kepada kafir
dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil
juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka
akan terjerumus mengikut kemauan jalan hamba"
Pertanyaan
Nabi (5): "Hai Iblis! Jika umatku sembahyang karena Allah, apa yang terjadi
pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gemetarlah badan hamba
dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang
menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya
datang pada setiap anggota badannya supaya malas sembahyang, was-was, terlupa
bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya,
senantiasa hendak cepat habis sholat, hilangkan khusyuknya - matanya senantiasa
menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta
bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang
sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat
dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sembahyang, itu semua membawa
kepada kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu,
maka hamba sendiri akan menghukum mereka seberat-beratnya."
Pertanyaan
Nabi (6): "Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, apa yang terjadi
pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa
terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari
daripadanya."
Pertanyaan
Nabi (7): "Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, apa yang terjadi
pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba
karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."
Pertanyaan
Nabi (8): "Jika umatku berpuasa karena Allah, apa yang terjadi pada
dirimu?"
Jawab Iblis: "Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya
kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy
dan Kursi, bahkan sekalian Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang
berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala
yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa.Yang
menghancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat,
bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan
orang yang berpuasa.Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada
setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua
pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy
yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga.Pada hari umat tuan
mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan
garangnyamenangkap hamba dan tentara hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu
dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah
bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu
kami."
"Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran
agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan
berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam
tanpa rasa takut dibandingkan dengan bulan biasa."
Pertanyaan
Nabi (9): "Hai Iblis! Bagaimana sekalian sahabatku kepada engkau?"
Jawab Iblis: "Sekalian sahabat tuan juga adalah seteru hamba yang paling
besar. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk
kepada mereka. karena tuan sendiri telah berkata ,"Sekalian sahabatku
adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan
mendapat petunjuk." Sayidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan,
hamba tidak dapat hampir kepadanya, apalagi setelah berdamping dengan tuan.
Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a'zam.
Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekalian isi dunia ini
dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu
Bakar. Apalagi dia telah menjadi mertua tuan karena tuan kawin dengan anaknya,
Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadis tuan. Sayidina Umar
Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang wajahnya karena dia sangat keras
menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya,
maka gemetarlah segala tulang sendi hamba karena sangat takut. Ini karena
imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan,"JIKALAU ada Nabi
sesudah aku maka Umar pasti menggantikan aku", karena dia adalah orang
harapan tuan serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar
'Al-Faruq'. Sayidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak bisa mendekati, karena
lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar,
penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. karena
taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena
Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,"Barang siapa
menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta
merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."Sayidina
Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di
medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan
jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat
beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak
pernah menundukkan kepalanya kepada semua berhala. Digelar 'Ali Karamullahu
Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan tuan
sendiri berkata,"Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya."
Tambahan pula dia menjadi menantu tuan menjadikan hamba bertambah takut
kepadanya."
Pertanyaan
Nabi (10): "Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis: "Umat tuan itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan
dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat
kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya
seperti kata Jibrail a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita
akhirat. "Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar,
syukur dan ridho dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan
kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta
dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk ke
dalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba tarik ke
mana saja mengikut kehendak hamba. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan
tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak
mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba goda minta kaya dulu,
dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak
berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan
terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya
dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta,berkelahi sesama Islam, benci
dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat,
tempat judi dan perempuan lacur."
Pertanyaan
Nabi (11): "Siapa yang serupa denganmu?"
Jawab
Iblis: "Orang yang meringankan syariat tuan hamba dan membenci orang
belajar agama Islam."
Pertanyaan
Nabi (12): "Siapa yang mencahayakan mukamu?"
Jawab Iblis: "Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir
janji."
Pertanyaan
Nabi (13): "Apakah rahasia engkau kepada umatku?"
Jawab
Iblis: "Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa
pelindung syaitan, maka hamba gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa
dia sedari."
Pertanyaan
Nabi (14): "Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal
engkau?"
Jawab Iblis: "Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta
membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba
akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan
benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapanya
sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, hamba yang
dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang."
Pertanyaan
Nabi (15): "Dengan jalan apa tipu dayamu bisa dilawan manusia?"
Jawab Iblis: "Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada
Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air
sembahyang, maka padamlah marahnya."
Pertanyaan
Nabi (16): "Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?"
Jawab
Iblis: "Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak
atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situ lah hamba mengecilkan
diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan
Nabi (17): "Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"
Jawab Iblis: "Orang yang tidur meniarap, orang yang matanya terjaga di
waktu subuh tetapi menyambung tidur semula. Lalu hamba jadikan dia terlena hingga
terbit fajar. Demikian juga pada waktu lohor, ashar, maghrib dan isya, hamba
beratkan hatinya untuk solat."
Pertanyaan
Nabi (18): "Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis: "Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak
diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan solat tengah
malam."
Pertanyaan
Nabi (19): "Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"
Jawab
Iblis: "Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di
dalamnya"
Pertanyaan
Nabi (20): "Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"
Jawab
Iblis: "Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka,
membantu makan pakai mereka selama mereka hidup, karena tuan telah bersabda,
"Syurga itu di bawah tapak kaki ibu "
Maka jawab Nabi dengan marah,
Sembah Iblis,
Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata,
Pertanyaan Nabi (1): "Hai Iblis! Siapakah musuh engkau yang paling besar dan bagaimana aku terhadap engkau?"
Jawab Iblis: "Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini."Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun sama seperti aslinya, kecuali hanya diri tuan yang tidak dapat hamba tiru karena dicegah oleh Allah. Seandainya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Hamba cabut itikad anak Adam supaya menjadi kafir karena tuan berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekalian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba."
Pertanyaan Nabi (2): "Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu terhadap makhluk Allah?"
Jawab Iblis: "Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang bukan pada tempatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, suka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda seperti emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika tamasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang rasa malu dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan tahan mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan menyia -nyiakan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat."
Pertanyaan Nabi (3): "Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu ? Siapa yang memanjangkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"
Jawab Iblis: "Semua itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur menjadikan hamba menjadi sejahat - jahatnya. Tuan lebih tahu bahwa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua kepada seluruh Malaikat dan pangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah menjadikan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekalian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kepada hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba merasa sakit hati.Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekalian bidadari. Hamba bertambah dengki dan dendam kepada mereka. Akhirnya hamba berhasil menipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak.Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat.Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya hamba dapat ( dari berita langit ), dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan kacau balau. Tetapi pada saat tuan lahir ke dunia ini, maka hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan."
Pertanyaan Nabi (4): "Hai Iblis! Apakah yang pertama kali engkau tipu pada manusia?"
Jawab Iblis: "Pertama sekali hamba palingkan niatnya, imannya kepada kafir dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalan hamba"
Pertanyaan Nabi (5): "Hai Iblis! Jika umatku sembahyang karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gemetarlah badan hamba dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sembahyang, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat habis sholat, hilangkan khusyuknya - matanya senantiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak cepat habis sembahyang, itu semua membawa kepada kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka hamba sendiri akan menghukum mereka seberat-beratnya."
Pertanyaan Nabi (6): "Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7): "Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8): "Jika umatku berpuasa karena Allah, apa yang terjadi pada dirimu?"
Jawab Iblis: "Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekalian Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa.Yang menghancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa.Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga.Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnyamenangkap hamba dan tentara hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami."
"Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan dengan bulan biasa."
Pertanyaan Nabi (9): "Hai Iblis! Bagaimana sekalian sahabatku kepada engkau?"
Jawab Iblis: "Sekalian sahabat tuan juga adalah seteru hamba yang paling besar. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. karena tuan sendiri telah berkata ,"Sekalian sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk." Sayidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan, hamba tidak dapat hampir kepadanya, apalagi setelah berdamping dengan tuan. Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekalian isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Apalagi dia telah menjadi mertua tuan karena tuan kawin dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadis tuan. Sayidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendi hamba karena sangat takut. Ini karena imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan,"JIKALAU ada Nabi sesudah aku maka Umar pasti menggantikan aku", karena dia adalah orang harapan tuan serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'. Sayidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak bisa mendekati, karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,"Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid."Sayidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada semua berhala. Digelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan tuan sendiri berkata,"Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantu tuan menjadikan hamba bertambah takut kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10): "Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis: "Umat tuan itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat. "Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridho dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk ke dalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba tarik ke mana saja mengikut kehendak hamba. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba goda minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta,berkelahi sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur."
Pertanyaan Nabi (11): "Siapa yang serupa denganmu?"
Pertanyaan Nabi (12): "Siapa yang mencahayakan mukamu?"
Jawab Iblis: "Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."
Pertanyaan Nabi (13): "Apakah rahasia engkau kepada umatku?"
Pertanyaan Nabi (14): "Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"
Jawab Iblis: "Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, hamba yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang."
Pertanyaan Nabi (15): "Dengan jalan apa tipu dayamu bisa dilawan manusia?"
Jawab Iblis: "Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air sembahyang, maka padamlah marahnya."
Pertanyaan Nabi (16): "Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?"
Pertanyaan Nabi (17): "Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"
Jawab Iblis: "Orang yang tidur meniarap, orang yang matanya terjaga di waktu subuh tetapi menyambung tidur semula. Lalu hamba jadikan dia terlena hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu lohor, ashar, maghrib dan isya, hamba beratkan hatinya untuk solat."
Pertanyaan Nabi (18): "Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis: "Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan solat tengah malam."
Pertanyaan Nabi (19): "Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis: "Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20): "Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"
0 Response to "DIALOG IBLIS DENGAN RASULULLAH S.A.W"
Post a Comment